Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data Budaya : Wawancara dan Observasi Budaya.

 Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data Budaya : Wawancara dan Observasi Budaya.

Oleh : Alwi Abdullah (18017059) 

Penelitian Budaya.

Penelitian kebudayaan juga termasuk suatu usaha memahami fakta yang keberadaannya diwakili oleh suatu yang lain. Maryaeni (2005) juga menjelaskan bahwa untuk meneliti kebudayaan, peneliti harus berpikir secara reflektif.Maksutnya dalam menggambarkan fakta peneliti harus melakukan penggambaran ulang berdasarkan kenyataan langsung yang bisa diindrakan.kebudayaan merupakan fakta kompleks yang selain memiliki kekhasan pada batas tertentu juga memiliki ciri yang bersifat universal. 

Kebudayaan pada dasarnya merupakan segala macam bentuk gejala kemanusiaan baik yang mengacu pada sikap, konsepsi, ideologi, perilaku, kebiasaan, karyakreatif, dansebagainya(Maryaeni, 2005, p. 5). Dari penjelasan tersebut kita dapat memahami apabila dalam suatu penelitian sasaran utamanya adalah mendapatkan pemahaman dibalik realitas konkret yang diamati secara langsung maka penelitian tersebut hendaknya menggunakan metode kualitatif dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan secara langsung tentang kebudayaan tersebut.

Teknik Pengumpulan Data Budaya dengan Wawancara.

Metode wawancara merupakan metode yang dilakukan dengan komunikasi antar dua pihak, dengan tujuan mendapatkan keterangan atau pendapat tentang satu hal. Adapun dalam metode wawancara ditemukan beberapa macam atau bentuknya : 

a. Wawancara terstruktur, yaitu digunakan sebagai cara pengumpulan data, jika telah mengetahui informasi yang akan diperoleh.

b. Wawancara semistruktur, yaitu digunakan untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, yang diajak wawancara diminta pendapat dan idenya.

c. Wawancara tak terstruktur, yaitu digunakan saat peneliti pendahuluan bahkan penelitian yang lebih mendalam tentang subjek yang diteliti. 

Pengumpulan data penelitian tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Terdapat langkah pengumpulan data dan teknik pengumpulan data yang harus diikuti. Tujuan dari langkah pengumpulan data dan teknik pengumpulan data ini adalah demi mendapatkan data yang valid, sehingga hasil dan kesimpulan penelitian pun tidak akan diragukan kebenarannya.

Dalam metode wawancara, tahapan yang dilakukan adalah : 

Menetapkan narasumber.

Menyiapkan pokok permasalahan.

Membuka awal pembicaraan.

Melakukan tanya jawab.

Mengonfirmasi ihtisar hasil wawancara dan mengakhirinya.

Menulis hasil wawancara dalam catatan lapangan.

Mengidentifikasi tindak lanjut hasil wawancara yang sudah didapat.

Teknik Pengumpulan Data Budaya dengan Observasi.

Observasi adalah metode pengumpulan data yang kompleks karena melibatkan berbagai faktor dalam pelaksanaannya. Metode pengumpulan data observasi tidak hanya mengukur sikap dari responden, namun juga dapat digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi. Teknik pengumpulan data observasi cocok digunakan untuk penelitian yang bertujuan untuk mempelajari perilaku manusia, proses kerja, dan gejala-gejala alam. 

Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan lewat pengamatan langsung. Peneliti melakukan pengamatan di tempat terhadap objek penelitian untuk diamati menggunakan pancaindra. Peneliti diposisikan sebagai pengamat atau orang luar. Dalam mengumpulkan data menggunakan observasi, peneliti dapat menggunakan catatan maupun rekaman. Observasi dapat bersifat partisipatoris, yaitu ketika peneliti turut bergabung dan melakukan aktivitas bersama objek pengamatannya.

Penelitian tersebut melibatkan berbagai terdefinisi dengan baik, meskipun metode variabel: wawancara informal, observasi langsung, partisipasi dalam kehidupan kelompok, diskusi kolektif, analisis dokumen pribadi diproduksi di dalam kelompok, self-analisis, hasil dari kegiatan yang dilakukan off atau online, dan kehidupan-sejarah. Meskipun metode yang umumnya dicirikan sebagai penelitian kualitatif, itu bisa (dan sering) meliputi dimensi kuantitatif.

Metode ini juga tepat dilakukan pada responden yang kuantitasnya tidak terlalu besar. Metode pengumpulan data observasi terbagi menjadi dua kategori, yakni:

Participant observation.

 Dalam participant observation, peneliti terlibat secara langsung dalam kegiatan sehari-hari orang atau situasi yang diamati sebagai sumber data. Sebuah varian dari observasi partisipan adalah mengamati partisipasi, dijelaskan oleh Marek M. Kaminski, yang menjelajahi subkultur penjara sebagai tahanan politik di negara komunis Polandia pada tahun 1985. “Mengamati” atau “jeli” partisipasi juga telah digunakan untuk menggambarkan kerja lapangan di seksual minoritas subkultur oleh para antropolog dan sosiolog yang juga adalah lesbian, gay, biseksual, atau transgender, ungkapan yang berbeda dimaksudkan untuk menyoroti cara di mana keanggotaan mereka sebagian atau penuh dalam komunitas / subkultur bahwa mereka meneliti baik memungkinkan semacam akses yang berbeda kepada masyarakat dan juga membentuk persepsi mereka dengan cara yang berbeda dari orang luar penuh.


Non participant observation.

Berlawanan dengan participant observation, non participant observation merupakan observasi yang penelitinya tidak ikut secara langsung dalam kegiatan atau proses yang sedang diamati.Menurut Sugiyono (2008: 203), jika dalamobservasi partisipan peneliti terlibat langsung denganaktivitasorang –orang yang diamati, maka dalamobservasi non-partisipan peneliti tidak terlibat dan hanyasebagai pengamat yang bersifat independen. 


Daftar Pustaka

Maryaeni. (2005). Metode Penelitian Kebudayaan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Kunjara, Ester. 2006. Penelitian Kebudayaan: Sebuah Panduan Praktis. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: ALFABETA.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Alam Pemikiran Mitis, Ontologis, dan Fungsional.

Pendekatan Fenomenologi

Pendekatan Etik dan Emik dan Pendekatan Historis.